Lidahmu bertanggung jawab atas semua tubuhmu


LIDAHMU BERTANGGUNG JAWAB

ATAS SEMUA ANGGOTA TUBUHMU

 


        Hidup didunia ini sementara dan kita ini sudah baik berusaha menjadi yang terbaik. Maka jagalah lisan kita adab kita dalam kehidupan yang merupaka jembatan menuju akhirat yaitu dunia yang saat ini kita berada. Selayaknya seorang muslim Terkadang canda dan tawa perkataan membuat orang lain kerapkali sakit hati, Setidak kita berpikir dahulu sebelum berucap dan meneleaah dengan baik apakah yang kita ucapakan perkataan kita ini baik dan pantas didengar serta baguskah untuk disampaikan kepada orang lain. Dan berusaha menjaga lisan. 

        Berusaha tidak mau tahu kehidupan orang lain, bukan berarti kita masa bodo tetapi keingintahuan kita adalah jika ada kesulitan dan mau membantu. bukan ingin mengetahu kehidupan orang lain yang bersifat berita keburukan orang tersebut seperti masalah keluarga dan hutang piutang serta gosip dan berita yang belum benar, jika kita mendengar berita dengar dari mulut ke mulut yang belum benar kebenarannya. Jikapun itu benar berusaha kita bijak menghadapinya jangan kita ikut kedalam bahkan membumbui dengan apa yang ada. Bijak dengan cara apa melihat sisi kebaikkan orang tersebut. karena dibalik itu ada sisi baiknya, berpikir berbaik sangka jangan berburuk sangka kepada orang lain. Tetapi jika berita itu tidak benar akan menimbulkan fitnah. Orang yang memfitnah orang lain hukumannya adalah neraka jahanam. Naudzubillah min dzalik

Hadis Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Barang siapa memfitnah saudaranya (dengan tujuan mencela dan menjatuhkan kehormatannya) maka Allah akan menahannya di jembatan Jahannam sampai ia bersih dari dosanya (dengan siksaan itu).” (Riwayat Abu Daud dan dihasankan oleh Albani).    

        Sebagaimana ajaran Rasulullah dalam hal ini jika kamu mendapat berita yang tidak baik dari kaum di luar sana bertabayunlah dan perhatikan dengan baik. bertabayun cara bagaimana cukup kamu, dia dan Allah SWT yang tahu jika kamu sudah bertabayun ternyata tidak benar atau ternyata benar maka, cukup kamu yang tahu dan berusaha menasehati dan jaga aib sesamamu. Jika semua berita itu salah sampaikan dengan cara baik kepada mereka yang menyebarkan berita bahwa semua itu salah.  Kejelekkan sifat yang dimiliki orang misal fulan A menjelekkan fulan B dia cerita kepada fulan C dan fulan C percaya kebeutulan fulan C memiliki sifat yang tidak suka sama fulan B dan dia menjelekkan kepada semua orang yang dia kenal dengan fulan A bahkan jadi bahan pembicaraan. Dan semua percaya sebelum tabayun benarkah. Naudzubillah semua masuk kedalam lingkaran kemaksiatan. Anjuran kepada fulan A bersabar dalam kemaksiatan jika mendengar dijelekkan insyaaAllah akan mendapatkan buah yang baik dari kesabarannya. Mungkin bisa jadi orang yang dijelekkan kehidupan lebih baik.  

Allah SWT mengingatkan manusia agar tidak saling curiga dan menggunjing dalam surah Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi: 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."(QS. Al-Hujurat: 12). 

Dalam surah Al-Hujurat ayat 12 dijelaskan bahwa menggunjing satu sama lain sama halnya dengan memakan daging bangkai dari saudaranya sendiri. Membicarakan seseorang merupakan perbuatan tercela dan tidak terpuji. Meskipun yang dibicarakan berkaitan dengan kebenaran yang benar adanya, maka lisan kita telah melakukan kebathilan dengan perbuatan ghibah. Kemudian, apabila yang dikatakan tersebut tidak benar, maka lisan kita telah melakukan kebathilan dengan memfitnah.  

    Rasulullah mengajarkan kepada kita janganlah kamu memiliki sifat yang tidak menyukai kepada saudaramu karena akan menyebabkan hubungan silaturahmi terputus dan hatimu menjadi penuh dengan penyakit. Berusahalah memiliki sifat yang menyukai orang lain.   

" apa yang membuatmu tidak suka kepadanya ? apakah dia mengusik hidupmu ? mau tahu urusan keluargamu ? menganggumu ? Islam mengajarkan kepada umatnya agar tidak menyakiti sesama Muslim, karena dengan lisan kita akan menyebab kita ke neraka.  

        Tidak jarang, caci maki, fitnah keji datang silih berganti dengan fitnah, hal ini membuat di antara kita semua saling mencela, saling memaki dan saling membenci. Dalam Islam, menyakiti seorang Muslim termasuk perbuatan tercela.        Ia termasuk dosa besar. Hal ini berdasar firman Allah Ta’ala: 

وَالَّذِيۡنَ يُؤۡذُوۡنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ وَالۡمُؤۡمِنٰتِ بِغَيۡرِ مَا اكۡتَسَبُوۡا فَقَدِ احۡتَمَلُوۡا بُهۡتَانًا وَّاِثۡمًا مُّبِيۡنًا

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS: al-Ahzab[33]:58). 

        Bersihkan hatimu....Jika kamu memiliki sifat dan perilaku yang tidak suka kepada orang lain hatimu menjadi tidak baik dan akan menimbulkan penyakit hati seperti ada rasa iri, dendam serta mengumpal dan akan membuat raut wajahmu tidak terlihat berseri dan aura tidak baik, karena kerapkali bertemu dengan orang itu pasti hati akan berkata ada rasa benci tidak suka dan cenderung ingin menjelekkan, bahkan menghindar dengan wajah ditekuk dan melenggos atau berusaha menyakiti dia dengan cara membicarakan dia di belakang, agar semua orang tidak menyukai dia. Atau menujukan jati dirimu agar orang lebih suka sama kamu daripada dia. itu penyakit hati yang berbahaya, nadzubillah. Kerapkali Menegur sapa tidak mau bahkan diblok whatsApp dan tak peduli orang itu sakit hati atau tidak. Bahkan kadang dia tak mau mengangkat telp dan balas wathsApp orang tersebut karena tidak suka.   

        Saat ini terjadi dan sering terjadi fitnah sifat saling menyakiti perkara hal terkecil masalah hutang piutang, ini memang perkara kecil bisa jadi besar juga. Karena masalah pinjam meminjam hutang piutang karena sesuatu sebab kalau bahasa kita tidak ada asap kalau tidak ada api. tetapi harus kita lebih tabayun dahulu api itu darimana asalnya ? apa kah benar ?. Berita dari mana yanga mengatakan si fulan suka berhutang dan tidak pernah bayar padahal berita itu belum tentu benar. mungkin kita percaya hanya melihat luarnya saja. Terkadang kita tidak menyadari dan bercermin apakah kita lebih baik dari dia. atau dia lebih baik dari diri kita, atau kita lebih buruk dari dia atau sebaliknya. Mengingatkan orang dan menasehati orang lain tetapi jangan kita bicarakan kejelekkan kalau itu tidak benar akan jadi fitnah, Kadang melihat dan percaya dengan berita yang belum benar ada kebenarannya.  

    Jangan kita menilai orang lain dari sisi jeleknya lihat dari sisi baiknya dan janganlah kita mengusik kehidupan orang lain. Dan jangan meremehkan orang lain karena setiap orang memiliki kelebihan dan keahlian kalau kita menjelekkan orang lain bertanda dia menjelekkan dirimu sendiri. 

        Para ulama menjelaskan, maksud kalimat  “janganlah mencela dirimu sendiri” adalah mencela antara sesama mukmin karena orang-orang mukmin seperti satu tubuh. Hal ini ditegaskan oleh sabda Rasulullah SAW

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ، وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Dari Abdullah ibn Umar radhiyallahu ‘anhu: Bahwa Rasulullah bersabda:  Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya disakiti.  Barangsiapa yang membantu kebutuhan saudaranya maka Allah akan membantu kebutuhannya. Barangsiapa yang menghilangkan satu kesusahan seorang muslim, maka Allah menghilangkan satu kesusahan baginya dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka Allah akan menutupi (aibnya) pada hari kiamat.” (HR: Bukhari Muslim).

        Hadits ini menegaskan bahwa meremehkan sesama muslim merupakan sebuah larangan, apalagi sengaja mencari kesalahan dengan cara memutarbalik fakta, jelas lebih dilarang. 

        Demikian juga Rasulullah SAW menegaskan agar setiap orang beriman tidak menyakiti saudara seiman lainnya. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata, seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang rajin shalat malam dan shiyam sunnah, tetapi tetangganya tersiksa karena lisannya.”  Maka beliau bersabda, “Dia tidak memiliki kebaikkan sama sekali. Dia akan masuk neraka.” (Riwayat  Hakim dan dia nyatakan sebagai hadits shahih).

Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya agar meminimalisasi menyakiti sesama Muslim.  Sebab ini termasuk perbuatan yang bukan hanya merugikan orang lain, tetapi juga dirinya sendiri. Ia termasuk orang yang lemah iman karena orang yang imannya bagus tidak akan menyakiti muslim lainnya. Rasulullah SAW bersabda

المسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ , و المهاجِرَ مَنْ هَجَرَ مَا نهَى اللهُ عَنْهُ

“Yang disebut dengan muslim sejati adalah orang yang selamat orang muslim lainnya dari lisan dan tangannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah dari perkara yang dilarang oleh Allah.” (HR: Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40).

Dibaik kelenturan lidah tersimpan kedahsyatan yang bisa mengantarkan manusia kepintu kebahagiaan sekaligus dapat menjerumuskannya ke dalam kehinaan hidup di dunia dan akhirat. 

Abdullah ibn Mas'ud mengungkapkan, "Wahai lisan, ucapkanlah yang baik-baik, niscaya kamu akan beruntung! Diamlah dari mengucapkan yang buruk-buruk, niscaya kamu akan selamat sebelum menyesal!." 

        Tiga larangan yang tertulis pada surah Al-Hujurat ayat 12 tersebut yakni:
1. Orang yang beriman dilarang berburuk sangka kepada sesama manusia, sebab berburuk sangka merupakan perbuatan dosa.
2. Orang beriman dilarang mencari-cari kejelekan orang lain.
3. Orang beriman dilarang untuk menggunjing orang lain.

        Ada banyak perbuatan yang berasal dari lisan lantas menyebabkan dosa. Menjaga lisan memang cukup sulit, apalagi manusia sebagai makhluk sosial selalu berkomunikasi setiap waktu menggunakan lisan.

 

            " Ingat Lidahmu bertanggung jawab atas semua tubuhmu " 


Bismillahirrahmaniirrahiim,...

Buat yang mau pergi Haji sehat selalu.

( Suharyati, SPdi )

 

 

 


Dilansir dalam buku Bahaya Lisan oleh Abdullah Gymnastiar, di balik sifat kelenturan lidah, tersimpan kedahsyatan yang bisa mengantarkan manusia ke pintu kebahagiaan sekaligus dapat menjerumuskannya ke dalam kehinaan hidup di dunia dan akhirat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

 

Dilansir dalam buku Bahaya Lisan oleh Abdullah Gymnastiar, di balik sifat kelenturan lidah, tersimpan kedahsyatan yang bisa mengantarkan manusia ke pintu kebahagiaan sekaligus dapat menjerumuskannya ke dalam kehinaan hidup di dunia dan akhirat.

Baca artikel detikhikmah, "Surat Al-Hujurat Ayat 12: Jauhi Curiga, Cari Keburukan Orang dan Menggunjing" selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6427355/surat-al-hujurat-ayat-12-jauhi-curiga-cari-keburukan-orang-dan-menggunjing.


Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Dilansir dalam buku Bahaya Lisan oleh Abdullah Gymnastiar, di balik sifat kelenturan lidah, tersimpan kedahsyatan yang bisa mengantarkan manusia ke pintu kebahagiaan sekaligus dapat menjerumuskannya ke dalam kehinaan hidup di dunia dan akhirat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdullah ibn Mas'ud mengungkapkan, "Wahai lisan, ucapkanlah yang baik-baik, niscaya kamu akan beruntung! Diamlah dari mengucapkan yang buruk-buruk, niscaya kamu akan selamat sebelum menyesal!."
Baca juga:
6 Perbuatan yang Menyebabkan Dosa Akibat Tak Menjaga Lisan


Allah SWT mengingatkan manusia agar tidak saling curiga dan menggunjing dalam surah Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."(QS. Al-Hujurat: 12)

Melansir pada buku Asbabun Nuzul oleh Ach. Fawaid, dalam surah Al-Hujurat ayat 12 dijelaskan bahwa menggunjing satu sama lain sama halnya dengan memakan daging bangkai dari saudaranya sendiri. Membicarakan seseorang merupakan perbuatan tercela dan tidak terpuji. Meskipun yang dibicarakan berkaitan dengan kebenaran yang benar adanya, maka lisan kita telah melakukan kebathilan dengan perbuatan ghibah. Kemudian, apabila yang dikatakan tersebut tidak benar, maka lisan kita telah melakukan kebathilan dengan memfitnah.

Pesan Moral Surah Al-Hujurat ayat 12

Allah SWT memberikan ibarat ghibah seperti seseorang yang memakan daging saudaranya yang sudah meninggal. Hal tersebut itu lah Allah SWT melarang hamba-Nya untuk tidak mencari-cari keburukan orang lain. Melansir pada buku Tafsir Ayat-ayat Perumpamaan Masalah Aqidah dan Akhlaq dalam Al-Quran oleh Dr. Syukir, M. pd., terdapat tiga larangan yang tertulis pada surah Al-Hujurat ayat 12 tersebut yakni:
1. Orang yang beriman dilarang berburuk sangka kepada sesama manusia, sebab berburuk sangka merupakan perbuatan dosa.
2. Orang beriman dilarang mencari-cari kejelekan orang lain.
3. Orang beriman dilarang untuk menggunjing orang lain.

Demikian penjelasan larangan berburuk sangka dan menggunjing dalam surah Al-hujurat ayat 12.
Baca juga:
Surat Al Hujurat Ayat 13 Jadi Pembuka Piala Dunia 2022, Apa Artinya?


Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali"


(lus/lus)
surat al hujurat
al hujurat ayat 12
berburuk sangka
curiga
menggunjing
hikmah
lisan


Baca artikel detikhikmah, "Surat Al-Hujurat Ayat 12: Jauhi Curiga, Cari Keburukan Orang dan Menggunjing" selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6427355/surat-al-hujurat-ayat-12-jauhi-curiga-cari-keburukan-orang-dan-menggunjing.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Dilansir dalam buku Bahaya Lisan oleh Abdullah Gymnastiar, di balik sifat kelenturan lidah, tersimpan kedahsyatan yang bisa mengantarkan manusia ke pintu kebahagiaan sekaligus dapat menjerumuskannya ke dalam kehinaan hidup di dunia dan akhirat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdullah ibn Mas'ud mengungkapkan, "Wahai lisan, ucapkanlah yang baik-baik, niscaya kamu akan beruntung! Diamlah dari mengucapkan yang buruk-buruk, niscaya kamu akan selamat sebelum menyesal!."
Baca juga:
6 Perbuatan yang Menyebabkan Dosa Akibat Tak Menjaga Lisan

Allah SWT mengingatkan manusia agar tidak saling curiga dan menggunjing dalam surah Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."(QS. Al-Hujurat: 12)

Melansir pada buku Asbabun Nuzul oleh Ach. Fawaid, dalam surah Al-Hujurat ayat 12 dijelaskan bahwa menggunjing satu sama lain sama halnya dengan memakan daging bangkai dari saudaranya sendiri. Membicarakan seseorang merupakan perbuatan tercela dan tidak terpuji. Meskipun yang dibicarakan berkaitan dengan kebenaran yang benar adanya, maka lisan kita telah melakukan kebathilan dengan perbuatan ghibah. Kemudian, apabila yang dikatakan tersebut tidak benar, maka lisan kita telah melakukan kebathilan dengan memfitnah.

Pesan Moral Surah Al-Hujurat ayat 12

Allah SWT memberikan ibarat ghibah seperti seseorang yang memakan daging saudaranya yang sudah meninggal. Hal tersebut itu lah Allah SWT melarang hamba-Nya untuk tidak mencari-cari keburukan orang lain. Melansir pada buku Tafsir Ayat-ayat Perumpamaan Masalah Aqidah dan Akhlaq dalam Al-Quran oleh Dr. Syukir, M. pd., terdapat tiga larangan yang tertulis pada surah Al-Hujurat ayat 12 tersebut yakni:
1. Orang yang beriman dilarang berburuk sangka kepada sesama manusia, sebab berburuk sangka merupakan perbuatan dosa.
2. Orang beriman dilarang mencari-cari kejelekan orang lain.
3. Orang beriman dilarang untuk menggunjing orang lain.

Demikian penjelasan larangan berburuk sangka dan menggunjing dalam surah Al-hujurat ayat 12.
Baca juga:
Surat Al Hujurat Ayat 13 Jadi Pembuka Piala Dunia 2022, Apa Artinya?


Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali"

(lus/lus)
surat al hujurat
al hujurat ayat 12
berburuk sangka
curiga
menggunjing
hikmah
lisan


Baca artikel detikhikmah, "Surat Al-Hujurat Ayat 12: Jauhi Curiga, Cari Keburukan Orang dan Menggunjing" selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6427355/surat-al-hujurat-ayat-12-jauhi-curiga-cari-keburukan-orang-dan-menggunjing.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Allah SWT mengingatkan manusia agar tidak saling curiga dan menggunjing dalam surah Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."(QS. Al-Hujurat: 12)



Baca artikel detikhikmah, "Surat Al-Hujurat Ayat 12: Jauhi Curiga, Cari Keburukan Orang dan Menggunjing" selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6427355/surat-al-hujurat-ayat-12-jauhi-curiga-cari-keburukan-orang-dan-menggunjing.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Jika kita mau tahu kehidupan orang lain tanda kita akan masuk kedalamnya dan membuat kita memiliki hati yang tidak baik, ya jika kita mau memberikan solusi atau menjadi pendengar terbaik dan ambil hikmahnya. bisa jadi akan merugikan kita yang mengakibatkan kita berpikir jelek terhadapnya dan buruk sangka dan bahkan paranya menjadi penghibah bahkan pengosip naudzubillah
Dilansir dalam buku Bahaya Lisan oleh Abdullah Gymnastiar, di balik sifat kelenturan lidah, tersimpan kedahsyatan yang bisa mengantarkan manusia ke pintu kebahagiaan sekaligus dapat menjerumuskannya ke dalam kehinaan hidup di dunia dan akhirat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdullah ibn Mas'ud mengungkapkan, "Wahai lisan, ucapkanlah yang baik-baik, niscaya kamu akan beruntung! Diamlah dari mengucapkan yang buruk-buruk, niscaya kamu akan selamat sebelum menyesal!."
Baca juga:
6 Perbuatan yang Menyebabkan Dosa Akibat Tak Menjaga Lisan

Allah SWT mengingatkan manusia agar tidak saling curiga dan menggunjing dalam surah Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."(QS. Al-Hujurat: 12)

Melansir pada buku Asbabun Nuzul oleh Ach. Fawaid, dalam surah Al-Hujurat ayat 12 dijelaskan bahwa menggunjing satu sama lain sama halnya dengan memakan daging bangkai dari saudaranya sendiri. Membicarakan seseorang merupakan perbuatan tercela dan tidak terpuji. Meskipun yang dibicarakan berkaitan dengan kebenaran yang benar adanya, maka lisan kita telah melakukan kebathilan dengan perbuatan ghibah. Kemudian, apabila yang dikatakan tersebut tidak benar, maka lisan kita telah melakukan kebathilan dengan memfitnah.

Pesan Moral Surah Al-Hujurat ayat 12

Allah SWT memberikan ibarat ghibah seperti seseorang yang memakan daging saudaranya yang sudah meninggal. Hal tersebut itu lah Allah SWT melarang hamba-Nya untuk tidak mencari-cari keburukan orang lain. Melansir pada buku Tafsir Ayat-ayat Perumpamaan Masalah Aqidah dan Akhlaq dalam Al-Quran oleh Dr. Syukir, M. pd., terdapat tiga larangan yang tertulis pada surah Al-Hujurat ayat 12 tersebut yakni:
1. Orang yang beriman dilarang berburuk sangka kepada sesama manusia, sebab berburuk sangka merupakan perbuatan dosa.
2. Orang beriman dilarang mencari-cari kejelekan orang lain.
3. Orang beriman dilarang untuk menggunjing orang lain.

Demikian penjelasan larangan berburuk sangka dan menggunjing dalam surah Al-hujurat ayat 12.
Baca juga:
Surat Al Hujurat Ayat 13 Jadi Pembuka Piala Dunia 2022, Apa Artinya?


Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali"

(lus/lus)
surat al hujurat
al hujurat ayat 12
berburuk sangka
curiga
menggunjing
hikmah
lisan


Baca artikel detikhikmah, "Surat Al-Hujurat Ayat 12: Jauhi Curiga, Cari Keburukan Orang dan Menggunjing" selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6427355/surat-al-hujurat-ayat-12-jauhi-curiga-cari-keburukan-orang-dan-menggunjing.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik

hikmah
lisan


Baca artikel detikhikmah, "Surat Al-Hujurat Ayat 12: Jauhi Curiga, Cari Keburukan Orang dan Menggunjing" selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6427355/surat-al-hujurat-ayat-12-jauhi-curiga-cari-keburukan-orang-dan-menggunjing.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KIsah Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam bag.2

Kisah Nabi Muhammad shallahu'alaihi wa sallam (bag. 1)